Karimunjawa: 2 lumba-lumba direhabilitasi

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pergi ke sebuah restoran di Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (2013/02/13) yang diduga melakukan penangkaran lumba-lumba secara liar atau tidak sesuai izin yang dikeluarkan.

Muhammad HasanudinMenhut Zulkifli Hasan sedang mengamati 2 Lumba-Lumba yang dipelihara Restoran Akame, Benoa, Denpasar, Rabu (13/2/2013). Menhut rencananya akan merehabilitasi Lumba-Lumba tersebut ke Pulau Karimun Jawa sebelum dilepas ke habitat asalnya.

Dua ekor lumba-lumba di restoran tersebut dimanfaatkan sebagai tontonan dan hiburan bagi pengunjung yang sedang menyantap makanan.

"Memang, di bawah persyaratan lumba-lumba yang dapat dikembangkan dalam organisasi konservasi dengan persyaratan yang sangat ketat, Di (tempat) saya tidak cocok, saya minta maaf," kata Zulkifli setelah berinteraksi dengan dua lumba-lumba di Restaurant Akame, Benoa, Denpasar , Bali, sore ini.

Dari hasil penyelidikan Departemen Kehutanan, lisensi restoran yang dimiliki berasal dari WSI PT Jawa Tengah. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut dari kondisi penangkaran di restoran ini tidak memenuhi syarat, Dephut memutuskan untuk segera merehabilitasi dua lumba-lumba Pulau Karimunjawa.

"Untuk penelitian lebih lanjut kami telah sepakat dengan pemilik, dan akan direhabilitasi ke Karimun Jawa. Persiapan diperlukan karena tidak dekat," kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, ia telah berkoordinasi dengan pemilik restoran dan mengikhlaskan dua lumba-lumba yang direhabilitasi dalam pemeliharaan Pulau Publikasi.

Belum diketahui saat ini proses penghapusan karena memerlukan persiapan yang menyeluruh untuk keselamatan dua lumba-lumba. Menhut tidak segera membebaskan lumba-lumba ke laut karena mereka telah direhabilitasi untuk beradaptasi dengan habitat asli selama di penangkaran.
Editor:
Tri Wahono DENPASAR, KOMPAS.com